Sabtu, 16 Maret 2013

MEMBUAT DAN MEMBACA QR CODE SECARA ONLINE


Membuat dan Membaca QR Code
Pada postingan kali ini akan  dibahas tentang QR code istilah lain dari cube code yang dapat kita lihat ditempelkan pada produk dan kemasanya yang mengindikasikan keterangan mengenai produk tersebut.
Merupakan jenis kode matriks dua dimensi yang telah dikembangkan oleh salah satu perusahaan Jepang dan telah dipublikasikan sejak tahun 1994, dengan  fungsi utamanya adalah mudah di baca oleh QR (Quick Response). Sama halnya seperti sebuah barcode. Namun perbedaannya adalah kalau barcode hanya memiliki sebuah informasi di balik garis-garis vertikalnya. Sedangkan QR Code mampu menyimpan secara horizontal ataupun vertikal. Maka dari itu, QR Code mampu menampung informasi lebih banyak dibandingkan dengan barcode.
Untuk membuat QR code banyak software yang telah dikembangkan diantaranya yang akan kita gunakan kali ini adalah software online yang beralamat di www.goqr.me dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. buka www.goqr.me
2. setelah terbuka pilih informasi yang akan dibuar QR code-nya, dengan mengklik  tab di bagian atas
3. ketikkan informasi pada lembaran di bawah tab, boleh melebihi dari satu baris
4. jika diinginkan ukuran QR code dapat diubah sesuai keinginan dengan menggeser kursor di samping lembaran tempat menuliskan teks
5. klik tombol options yang terletak di bawah kursor ukuran untuk perubahan lainnya termasuk warna QR code yang diinginkan
6. klik tombol embeded untuk mengakhiri pembuatan QR code, disamping lembaran tempat menginput informasi akan muncul QR code yang kita buat yang berekstensi. png
7. jangan lupa menyimpan QR code dengan mengklik tombol download

QR code yang sudah kita buat dapat  dibaca secara offline dengan menginstall aplikasi tertentu ke pc maupun widget smartphone. untuk membaca QR code secara online dapat kita lakukan dengan menggunakan situs xzing yang kita gunakan pada postingan terdahulu untuk membaca barcode, dengan langkah sebagai berikut:

1. www.zxing.org/w/decode.jspx
2. klik tombol pilih untuk membaca QR code yang diinginkan yang sudah kita simpan di hardisk pada baris kedua. baris pertama digunakan untuk membaca QR code yang terdapat pada lamab web dengan meng copy paste url-nya
3. klik tombol kirim untuk mengakhiri pembacaan, hasil pembacaan akan muncul pada baris atas berikut karakteristik QR code yang kita baca.
Demikian postingan kali ini, semoga bermanfaat. mohon maaf jika terdapat kekurangan. hal-hal yang masih meragukan silakan tulis dan tanyakan pada kolom komentar

Sumber:
1. blog.politeknik.ac.id
2. gopego.com
3. zonateknologi.com
4. andyfebrian.com

By admin

Selasa, 12 Maret 2013

Membuat dan Membaca Barcode

MEMBUAT DAN MEMBACA BARCODE
Oleh : Sukabul
Pengertian:
Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode.
Dewasa ini barcode dapat dijumpai dimana-mana. Coba ambilah sebuah produk di supermarket terdekat, dan periksa apakah terdapat banyak garis hitam vertikal warna hitam yang saling berdekatan. Itulah yang disebut barcode. Di dalam barcode tersebut terdapat informasi (umumnya berupa angka).
Berdasarkan informasi yang kita terima dari media massa Naskah Soal dan Lembar Jawaba Ujian Nasional mendatang akan menggunakan barcode tersebut untuk kode paket soal. Naskah soal dan ljun merupakan satu kesatuan yang memiliki barcode yang sama, sehingga ketika dilakukan proses pemeriksaan hasil ujian pemindai akan membaca barcode pada ljun yang mengindikasikan paket soal yang dikerjakan peserta UN. Sebelum mengerjakan soal peserta agar memeriksa kelengkapan soal berikut ljun, jika terdapat lembaran naskah soal atau ljun yang rusak maka peserta berhak untuk meminta pergantian soal termasuk ljun-nya karena ljun dan naskah soal merupakan satu kesatuan dan tidak akan sama barcode-nya dengan paket yang lain.
Mengapa diperlukan barcode?
Jawabnya adalah bagi alat (atau komputer) lebih mudah membaca sesuatu yang bersifat digital daripada angka yang bersifat analog.
Kode barcode dengan warna contrast (biasanya hitam di atas putih) sangat mudah dikenali oleh sensor optik CCD atau laser yang ada pada alat pemindah, untuk kemudian diterjemahkan oleh komputer menjadi angka.
Bentuk barcode
Yang saya ketahui ada dua bentuk yang pertama barcode yang akan kita bahas yang kedua cube barcode yang biasanya disertakan pada peralatan telekomunikasi semisal blackberry dan smartphone lainnya yang mengindikasika no pin peralatan tersebut.
Jenis Barcode
Ada beberapa standarisasi jenis barcode.
Berikut ini adalah jenis barcode yang sering digunakan:
Code 39, sebagai simbolik yang paling populer di dunia barcode non-retail, dengan variabel digit yang panjang. Namun saat ini code 39 makin sedikit dipergunakan dan digantikan dengan Code 128 yang lebih mudah dibaca oleh pemindai.
Universal Product Code (UPC)-A, terdiri dari 12 digit, yaitu 11 digit data, 1 check digit : untuk kebutuhan industri retail.
UPC-E, terdiri dari 7 digit, yaitu 6 digit data, 1 check digit : untuk bisnis retail skala kecil.
European Articles Numbering (EAN)-8, terdiri dari 8 digit, yaitu 2 digit kode negara, 5 digit data, 1 check digit. EAN-13 atau UPC-A versi Eropa, terdiri dari13 digit, yaitu 12 digit data, 1 check digit
TIpe barcode yang banyak di Indonesia adalah EAN 13, yaitu kode barcode dengan 13 digit. Dimana 3 kode awalnya merupakan kode negara Indonesia (899). Kemudian empat angka berikutnya menunjukkan kode perusahaan. Selanjutnya lima angka secara berturut-turut merupakan kode produk dan angka terakhir berupa validasi atau cek digit.
Sejarah Barcode
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi barcode dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industry. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis. Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik. Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya barcode dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. Membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC). Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan barcode untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry. Pada tanggal 3 April 1973: Komite memilih simbol UPC (Uniform Product Code) sebagai standar industry.
Cara Membaca Barcode
1. Barcode terdiri dari garis hitam dam putih. Ruang putih di antara garis garis hitam adalah bagian dari kode.
2. Ada perbedaan ketebalan garis. Garis paling tipis = “1”, yang sedang = “2”, yang lebih tebal = “3”, dan yang paling tebal = “4”.
3. Setiap digit angka terbentuk dari urutan empat angka. 0 = 3211, 1 = 2221, 2 = 2122, 3 = 1411, 4 = 1132, 5 = 1231, 6 = 1114, 7 = 1312, 8 = 1213, 9 = 3112
Standar barcode retail di Eropa dan seluruh dunia kecuali Amerika dan Kanada adalah EAN
(European Article Number) – 13. EAN-13 standar terdiri 13 digit, dengan pembagian digitnya :
1. Kode negara atau kode sistem: 3 digit pertama barcode menunjukkan negara di mana manufacturer terdaftar
2. Manufacturer Code: Ini adalah 5 digit kode yang diberikan pada manufacturer dari wewenang penomoran EAN
3. Product Code: 5 digit setelah manufacturer code. Nomor ini diberikan manufacturer untuk merepresentasikan suatu produk yang spesifik
4. Check Digit atau Checksum: Digit terakhir dari barcode, digunakan untuk verifikasi bahwa barcode telah dipindai dengan benar
Barcode 1 Dimensi
Ada banyak macam barcode 1 dimensi, ada code 128, 93, 39, EAN 13, EAN 8, UPC A, UPC E , Codabar dan sebagainya. Code barcode tidak hanya berisi angka saja, huruf maupun tanda baca juga bisa dibuat barcode. Type barcode yang bisa menampung angka, huruf dan tanda baca yaitu Code 128, Code 93 dan Code 39. tapi yang biasanya sering dipakai adalah Code 128. Selain bisa menampung seluruh kode ASCII, Code 128 bisa lebih pendek dari Code 93 maupun 39, meskipun jumlah karakter, isi barcode dan lebar barcode sama. Adapun ukuran lebar barcode dinyatakan dalam mils (1mil = 1/1000 inch). Barcode Code 128 (10 mils) : Barcode Code 93 (10 mils) : Barcode Code 39 (10 mils) :
Banyak software yang sudah di kembangkan untuk membuat dan membaca barcode, berikut contoh penggunaan software untuk keperluan tersebut;
A. Cara membuat barcode
1. buka:
http://www.morovia.com/free-online-barcode-generator/
2. Pada kolom “DATA” masukkan kata / kalimat  huruf atau kombinasi huruf dan angka   yang akan dibuat barcodenya, mialnya SMPN 17 KABUPATEN TEBO
3. Hilangkan centang “Show Human Readable Text” atau biarkan tetap di centang untuk memunculkan kata / kalimat  huruf atau kombinasinya yang dibuat dibawah codebarnya
4. Tekan “Submit”
5. codebar yang kita buat muncul di kiri atas layar;
Tampilan barcode akan terlihat seperti image pada artikel ini

6. simpan barcode yang sudah dibuat di hardisk beri nama sesuai keinginan anda misalnya “Praktik membuat barcode”. Perlu diingat nama dan file dan folder dimana anda menyimpan, untuk mempermudah pencarian nantinya.

B. Cara membaca barcode
1. menggunakan peralatan khusus pembaca barcode (tidak kita bahas disini karena alatnya tidak tersedia)
2. Melalui website Zxing
http://zxing.org/w/decode.jspx
3. Kotak pertama digunakan untuk membaca barcode yang terdapat pada halaman web dengan mengisikan alamat url laman tersebut
4. Di sebelah kanan kotak kedua terdapat tombol “browse” klik tombol tersebut kemudian cari file “Praktik membuat barcode” dari hardisk dimana anda menyimpan barcode tadi, pilih dengan cara mengklik
5. Kirim query / send query dengan mengklik tombol kirim di sebelah kanan tombol browse, tunggu sesaat...
6. hasil pembacaan barcode terdapat pada kotak paling atas, berikut dimensi, jenis dan sebagainya.

Selamat berlatih semoga sukses...!

Sumber:
1. www.pusatbarcode.com
2. www.indodata2009.wordpress.com
3. www.karyamadiri.blogspot.com

Pengikut